Profil Desa Jatilawang

Ketahui informasi secara rinci Desa Jatilawang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Jatilawang

Tentang Kami

Desa Jatilawang di Kecamatan Kramat, Tegal, merupakan pusat industri Krupuk Glopot yang khas. Profil desa ini menyoroti potensi ekonomi kreatif, pemerintahan yang aktif, serta kehidupan sosial masyarakatnya yang dinamis di jalur Pantura Jawa Tengah.

  • Sentra Industri Krupuk Glopot

    Desa Jatilawang dikenal luas sebagai basis utama produksi Krupuk Glopot atau Krupuk Antor, sebuah ikon kuliner khas Tegal yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal

  • Pemerintahan Desa yang Aktif dan Transparan

    Melalui situs web resmi dan partisipasi aktif dalam program pemerintah, Desa Jatilawang menunjukkan tata kelola pemerintahan yang modern dan responsif terhadap kebutuhan warganya

  • Lokasi Strategis dengan Kehidupan Sosial Dinamis

    Berada di Kecamatan Kramat yang dilintasi jalur Pantura, desa ini memiliki aksesibilitas tinggi serta kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat yang solid dan terorganisir

Pasang Disini

Terletak di wilayah strategis Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, Desa Jatilawang menjelma menjadi sebuah kawasan yang dinamis dan berdaya saing. Lebih dari sekadar pemukiman, desa ini merupakan nadi perekonomian lokal yang bertumpu pada industri kreatif rumahan, dengan Krupuk Glopot sebagai produk unggulan utamanya. Dengan dukungan tata kelola pemerintahan yang transparan dan partisipasi aktif masyarakat, Jatilawang terus berkembang, menunjukkan potensinya sebagai salah satu desa mandiri di koridor Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Profil Desa Jatilawang tidak hanya mencerminkan aktivitas ekonominya yang khas, tetapi juga kehidupan sosial budaya yang hidup dan terstruktur. Keberadaannya di dalam lingkup Kecamatan Kramat yang menjadi salah satu gerbang menuju Kota Tegal memberikan desa ini keunggulan aksesibilitas. Fakta ini turut mendorong dinamika pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Jatilawang, dari kondisi geografis, demografi, hingga potensi tersembunyi yang menjadikannya sebagai wilayah yang patut diperhitungkan di Kabupaten Tegal.

Geografi dan Wilayah Administratif

Secara geografis, Desa Jatilawang berada pada koordinat 6°53′22″ Lintang Selatan dan 109°10′51″ Bujur Timur. Sebagai bagian dari Kecamatan Kramat, desa ini menempati posisi yang signifikan dalam tata ruang wilayah kabupaten. Luas total Kecamatan Kramat sendiri mencapai 38,50 km² yang didominasi oleh lahan sawah dan pekarangan, menandakan karakter wilayah yang agraris namun berkembang menuju kawasan industri dan jasa.

Desa Jatilawang memiliki batas-batas wilayah administratif yang jelas. Di sebelah timur, wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Kemantran, yang merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian Kecamatan Kramat. Sementara itu, batas-batas di sebelah utara, selatan dan barat dikelilingi oleh desa-desa lain di dalam lingkup kecamatan yang sama, menjadikannya bagian integral dari sebuah ekosistem sosial dan ekonomi yang saling terhubung. Salah satu keunikan geografisnya yakni keberadaan Pedukuhan Sumingkir, yang lokasinya terpisah dari pusat desa dan lebih dekat dengan wilayah Desa Wangandawa di Kecamatan Talang.

Aksesibilitas menuju Desa Jatilawang terbilang sangat mudah. Lokasinya yang tidak jauh dari Jalan Raya Pantura, salah satu urat nadi transportasi darat terpenting di Pulau Jawa, memberikan keuntungan dalam hal distribusi barang dan mobilitas penduduk. Kemudahan akses ini menjadi faktor pendukung utama bagi kelancaran kegiatan ekonomi, terutama dalam pemasaran produk unggulan desa ke berbagai daerah.

Demografi dan Kependudukan

Berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, jumlah penduduk Desa Jatilawang tercatat sebanyak 6.258 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 3.182 jiwa laki-laki dan 3.076 jiwa perempuan. Angka-angka ini menunjukkan rasio jenis kelamin yang relatif seimbang dan menjadi modal sosial yang penting bagi pembangunan desa.

Meskipun belum ada data spesifik mengenai kepadatan penduduk untuk Desa Jatilawang, kepadatan rata-rata di Kecamatan Kramat mencapai 2.833 jiwa/km², terutama di area yang lebih dekat dengan perkotaan. Sebagai desa yang aktif secara ekonomi, Jatilawang memiliki struktur kependudukan yang dinamis. Sebagian besar penduduknya berada dalam usia produktif, yang terserap dalam berbagai sektor pekerjaan, mulai dari industri pengolahan rumahan, pertanian, perdagangan, hingga jasa.

Pemerintah Desa Jatilawang, bekerja sama dengan lembaga terkait, secara rutin melakukan pemutakhiran data kependudukan. Hal ini terlihat dari berbagai program yang dijalankan, seperti pendaftaran panitia pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk pemilu dan pendataan penerima bantuan sosial. Data kependudukan yang akurat menjadi fondasi bagi pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran, seperti alokasi bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan (PKH), serta program pembangunan lainnya yang berbasis pada kebutuhan riil warga.

Perekonomian dan Potensi Lokal

Pilar utama yang menopang perekonomian Desa Jatilawang yaitu industri pengolahan makanan, khususnya produksi Krupuk Glopot atau yang juga dikenal sebagai Krupuk Antor. Produk ini bukan sekadar makanan ringan, melainkan sebuah identitas kuliner dan ikon kebanggaan masyarakat Tegal. Hampir di setiap sudut desa dapat ditemui aktivitas produksi kerupuk ini, dari penjemuran bahan baku hingga proses penggorengan dan pengemasan yang dilakukan oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Krupuk Glopot khas Jatilawang memiliki cita rasa gurih yang unik, dihasilkan dari adonan tepung tapioka yang dibumbui rempah-rempah pilihan. Istilah "glopot" dalam bahasa Tegal merujuk pada proses penyiraman bumbu sambal di atas kerupuk setelah digoreng, yang membuatnya terlihat "berantakan" namun justru di situlah letak daya tariknya. Keberadaan industri ini telah menciptakan lapangan kerja yang signifikan bagi warga lokal dan menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga. Produk ini tidak hanya dipasarkan di wilayah Tegal, tetapi juga telah menembus pasar regional dan nasional, seringkali menjadi buah tangan wajib bagi mereka yang berkunjung ke Tegal.

Selain industri kerupuk, masyarakat Desa Jatilawang juga terlibat dalam sektor ekonomi lainnya yang menjadi ciri khas Kecamatan Kramat. Sektor pertanian, dengan komoditas seperti padi dan bawang merah, masih menjadi sandaran hidup sebagian warga. Di samping itu, sektor perdagangan dan jasa juga terus berkembang seiring dengan letak desa yang strategis. Pemerintah desa turut aktif dalam mempromosikan potensi ekonomi ini, salah satunya melalui partisipasi dalam acara "Penjualan Produk Lokal" yang difasilitasi oleh pemerintah kecamatan, sebagai upaya untuk memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk unggulan desa.

Infrastruktur dan Pembangunan

Pembangunan infrastruktur di Desa Jatilawang berjalan secara bertahap dan terencana, menyentuh berbagai sektor vital yang mendukung aktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Program pembangunan ini dirumuskan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), yang secara rutin diadakan untuk menampung aspirasi warga. Prioritas pembangunan mencakup perbaikan dan pemeliharaan jalan desa, drainase untuk penanggulangan genangan air, serta fasilitas umum lainnya.

Di sektor pendidikan, Desa Jatilawang memiliki sarana pendidikan dasar yang memadai, di antaranya yaitu SD Negeri Jatilawang 02. Keberadaan sekolah ini menjadi pusat pendidikan formal bagi anak-anak di desa, memastikan generasi penerus mendapatkan akses pendidikan yang layak. Untuk meningkatkan budaya literasi di luar sekolah formal, desa ini juga menginisiasi pendirian Rumah Baca "Karya Mandiri". Inisiatif ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya literasi sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pada bidang keagamaan, sarana ibadah seperti masjid dan musala berdiri kokoh dan terawat dengan baik. Salah satu masjid utama di desa ini, Masjid Al Falah, bahkan mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tegal. Pada tahun 2024, Penjabat (Pj) Bupati Tegal tercatat menyalurkan dana hibah untuk mendukung pemeliharaan dan kegiatan di masjid tersebut. Hal ini menandakan kuatnya sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pemerintah kabupaten dalam menjaga fasilitas keagamaan sebagai pusat kegiatan sosial masyarakat.

Pemerintahan dan Kehidupan Sosial

Roda pemerintahan di Desa Jatilawang berjalan secara aktif dan terstruktur. Pemerintah desa menunjukkan komitmen tinggi terhadap transparansi dan pelayanan publik, salah satunya dengan mengelola situs web resmi desa. Laman ini berfungsi sebagai pusat informasi bagi warga, memuat berita terkini mengenai kegiatan desa, arsip peraturan desa (Perdes), laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), serta pengumuman layanan publik. Keberadaan platform digital ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

erbagai produk hukum seperti Perdes tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan APBDes menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan dilakukan secara formal dan akuntabel. Selain itu, pemerintah desa juga aktif membentuk berbagai kelompok kerja untuk program-program spesifik, seperti Satgas Jogo Tonggo untuk penanganan pandemi, Forum Kesehatan Desa (FKD), hingga tim relawan untuk pemutakhiran data SDGs Desa, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kehidupan sosial di Jatilawang diwarnai oleh semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi. Hal ini tercermin dari berbagai kegiatan sosial yang diinisiasi oleh pemerintah desa maupun organisasi kemasyarakatan. Penyaluran bantuan sosial bagi warga kurang mampu dan penyandang disabilitas, bantuan untuk korban bencana di desa lain, serta program seperti PKH dan BLT-Dana Desa menjadi bukti nyata adanya jaring pengaman sosial yang berfungsi baik. Organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna juga aktif berkegiatan, menunjukkan adanya regenerasi dan partisipasi pemuda dalam pembangunan desa.

Penutup: Arah dan Harapan Masa Depan

Desa Jatilawang, Kecamatan Kramat, telah membuktikan dirinya sebagai sebuah wilayah yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan identitas yang kuat. Keberhasilannya menjadikan Krupuk Glopot sebagai motor penggerak ekonomi merupakan contoh nyata bagaimana potensi lokal dapat dioptimalkan menjadi sumber kesejahteraan. Didukung oleh pemerintahan yang transparan, infrastruktur yang terus membaik, dan kehidupan sosial yang solid, Desa Jatilawang memiliki fondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan masa depan.

Ke depan, tantangan utama yang dihadapi ialah menjaga keberlanjutan industri kreatifnya di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, serta terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Dengan sinergi yang terus terjalin antara pemerintah desa, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat, Desa Jatilawang berpeluang besar untuk tidak hanya menjadi sentra produksi Krupuk Glopot, tetapi juga menjadi contoh desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Tegal.